Popular Posts

Just Markets

Thursday, November 28, 2019

APPLY SECURITY OFFICER LICENSE


You need to get ready your Core Certificates, 
copy of nric and NRS Assessment .

Once all document ready, click the link --->> LICENSEONE





Thursday, August 29, 2019

KISAH ANAK KECIL YANG MENUMBANGKAN 'ULAMA' SOMBONG DAN TERSESAT






KISAH ANAK KECIL YANG MENUMBANGKAN 'ULAMA' SOMBONG DAN TERSESAT
Alkisah di masa Imam Abu Hanifah ada anak masih kecil sekitar umur 7 tahun, dan seorang ulama yang memiliki Ilmu luas dan tiada bandingannya namanya Dahriyah.
Seluruh Ulama pada waktu itu tidak ada yang mampu menandinginya di saat berdebat, terutama dalam bab Tauhid.
Maka muncullah sifat kesombongannya, bahkan akhirnya ia berani mengatakan bahwa ALLAH itu tidak ada.
Sayangnya belum ada Ulama yang mampu mengalahkan dia dalam berdebat, sampai tiba pada suatu pagi ketika para Ulama dikumpulkan di suatu Majlis milik Syaikh Himad, guru Imam Abu Hanifah, yang pada hari itu Abu Hanifah kecil hadir juga di majlis itu.
Maka Dahriyah naik ke mimbar lalu berkata dengan sombong dan congkaknya:
Siapakah di antara kalian hai para Ulama yang akan sanggup menjawab pertanyaanku?
Sejenak suasana hening, para Ulama semua diam, namun tiba-tiba berdirilah
Abu Hanifah dan berkata:
*Abu Hanifah:*
Omongan apa ini?
Maka barang siapa tahu pasti ia akan menjawab pertanyaanmu.
*Dahriyah:*
Siapa kamu hai anak ingusan, berani kamu bicara denganku. Tidakkah kamu tahu, bahwa banyak yang berumur tua, bersorban besar, para pejabat, dan para pemilik jubah kebesaran, mereka semua kalah dan diam dari pertanyaanku, kamu masih ingusan dan kecil berani menantangku...!
*Abu Hanifah:*
ALLAH tidak menyimpan kemuliaan dan keagungan kepada pemilik sorban yang besar dan para pejabat dan para pembesar, tetapi kemuliaan hanya diberikan kepada Al-Ulama.
*Dahriyah:*
Apakah kamu akan menjawab pertanyanku?
*Abu Hanifah:*
Ya aku akan menjawab pertanyaanmu dengan taufiq ALLAH.
*Dahriyyah:*
Apakah ALLAH itu ada?
*Abu Hanifah:*
Ya ada
*Dahriyah 
Dimana Dia ?
*Abu Hanifah:*
DIA, tiada tempat bagi DIA.
*Dahriyyah:*
Bagaimana bisa disebut ada bila Dia tak punya tempat?
*Abu Hanifah:*
Dalilnya ada di badan kamu, yaitu Ruh.
Saya tanya, kalau kamu yakin Ruh itu ada, maka di mana tempatnya? Di kepalamu, di perutmu atau di kakimu?
Dahriyah diam seribu bahasa dengan muka malu.
Lalu Abu Hanifah minta air susu pada Gurunya, Syaikh Himad lalu bertanya kepada Dahriyah:
Apakah kamu yakin di dalam susu ini ada manis?
*Dahriyah:*
Ya saya yakin di susu itu ada manis.
*Abu Hanifah:*
Kalau kamu yakin ada manisnya, saya tanya apakah manisnya ada di bawah, atau di tengah, atau di atas?
Lagi-lagi Dahriyah diam dengan rasa malu.
Lalu Abu Hanifah menjelaskan:
Seperti Ruh atau manis yang tidak memiliki tempat, maka seperti itu pula tidak akan ditemukan bagi ALLAH tempat di Alam ini baik di Arsy atau Dunia ini.
Lalu Dahriyah bertanya lagi:
Sebelum ALLAH itu apa dan setelah ALLAH itu apa?
*Abu Hanifah:*
Tidak ada apa-apa sebelum ALLAH dan sesudahnya tidak ada apa-apa.
*Dahriyah:*
Bagaimana bisa dijelaskan bila sebelum dan sesudahnya tak ada apa-apa?
*Abu Hanifah:*
Dalilnya ada di jari tangan kamu,
Apakah sebelum jempol dan apakah setelah kelingking?
Dan apakah kamu bisa menerangkan jempol 👍 duluan atau kelingking 🤙 duluan ?
Demikianlah sifat ALLAH. Ada sebelum semuanya ada dan tetap ada bila semua tiada. Itulah makna kalimat Ada bagi Hak ALLAH.
Lagi-lagi Dahriyah dipermalukan, lalu ia berkata:
Satu lagi pertanyaanku, apa perbuatan ALLAH sekarang?
*Abu Hanifah 
Kamu telah membalikkan fakta, seharusnya yang bertanya itu di bawah mimbar dan yang ditanya di atas mimbar.
Akhirnya Dahriyah turun dari mimbar dan Abu Hanifah naik ke atas mimbar.
Dahriyah:
Apa perbuatan ALLAH sekarang?
Abu Hanifah:
*Perbuatan ALLAH sekarang adalah menjatuhkan orang yang tersesat seperti kamu ke bawah jurang Neraka dan menaikkan yang benar seperti aku ke atas mimbar keagungan.*
Maha Suci ALLAH yang telah menyelamatkan keyakinan Islam melalui seorang anak kecil.
Mudah-mudahan kita semua dijauhkan dari sifat-sifat:
* Sok,
* Tinggi Hati,
* Angkuh,
* Meremehkan/Merendahkan Orang,
* Buruk Sangka,
* Takabbur,
* Dzalim
*sombong
(Dikutip dari Kitab _Fathul Majid_, Syekh Muhammad Nawawi bin Umar Al-Jawi Asy-Syafi’i; والله اعلم
(DIKUTIP dari post hamba Allah - https://www.facebook.com/100009110180331/posts/2283651815281802?sfns=mo)

Semoga bermanfaat buat semua. .Aamiin 
Allahumma sholli wa sallim ala sayyidina Muhammad wa alaa Ali sayyidina Muhammad 

FOTO HANYA PEMANIS

Tuesday, June 11, 2019

Stay Health , Stay Young, Healthy Ageing

Do you need help,
LOSING STUBBORN FATS?
Do you have risk of PRE-DIABETES?

 Ask me more .. Just Click
GLUCOSE HEALTH - with Chromium Picolinate, Garcinia Cambogia and Vanadium

Find out more about this supplement from me. I will be happy to explain more in detail. #jomsehat #optimalhealth #longlife #stayhealth #stayyoung #healthyaging #freeConsultation 

Glucose Health helps metabolize carbs, fats, and protein, while helping your body use the energy in foods, with an exclusive blend of trace minerals and herbs.
Contains chromium picolinate, which may reduce the risk of insulin resistance, and therefore possibly may reduce the risk of type 2 diabetes.*

The formula also includes vanadium, a trace mineral that research suggests may support the metabolism of cholesterol and triglycerides. Plus, it has a special blend of herbs believed to have a beneficial effect on carbohydrate metabolism. Glucose Health can be taken with other weight management supplements.

Usage Rate: 120 Use(s) per Bottle
Recommended use: 3 Use(s) per day


Monday, April 8, 2019

Peristiwa Israk Mikraj Rasulullah S.A.W


Marilah kita sama-sama juga memperingati peristiwa penting yang berlaku di bulan Rejab ini iaitu peristiwa paling agung dalam sejarah Islam iaitu peristiwa Israk Mikraj Nabi Muhammad SAW.
Firman Allah SWT,
Maksudnya : “ Maha Suci Allah Yang telah menjalankan hambaNya (Muhammad) pada malam hari dari Masjid Al-Haram (di Makkah) ke Masjid Al-Aqsa (di Palestin), Yang Kami berkati sekelilingnya, untuk memperlihatkan kepadanya tanda-tanda (kekuasaan dan kebesaran) kami. Sesungguhnya Allah jualah Yang Maha Mendengar, lagi Maha mengetahui ”.
Surah Al-Isra’, ayat:1
Tanggal 27 Rejab setahun sebelum hijrah Rasulullah SAW ke Madinah Al-Munawwarah mencatatkan peristiwa penting dalam kerasulan baginda SAW iaitu perjalanan Israk Mikraj. Israk membawa pengertian perjalanan nabi Muhammad SAW pada malam hari dengan menuggang Burak bermula dari Masjid Al-Haram di Makkah Al-Mukarramah ke Masjid Al-Aqsa di Baitul Maqdis, Palestin.
Manakala Mikraj membawa maksud naiknya nabi Muhammad SAW ke langit dari Masjid Al-Aqsa ke Sidratul Muntaha.
Sepanjang perjalanan israk Rasulullah SAW ditemani oleh Malaikat Jibrail AS dan di antara peristiwa-peristiwa yang berlaku sepanjang perjalanan itu:
1. Kaum yang sedang bertanam dan terus menuai hasil tanaman mereka, apabila dituai, hasil (buah) yang baru keluar semula seolah-olah belum lagi dituai. Hal ini berlaku berulang-ulang.
Rasulullah SAW diberitahu oleh Jibrail: Itulah kaum yang berjihad "Fisabilillah" yang digandakan pahala kebajikan sebanyak 700 kali ganda bahkan sehingga gandaan yang lebih banyak.
2. Tempat yang berbau harum.
Rasulullah SAW diberitahu oleh Jibrail: Itulah bau kubur Masyitah (tukang sisir rambut anak Fir'aun) bersama suaminya dan anak-anaknya (termasuk bayi yang dapat bercakap untuk menguatkan iman ibunya) yang dibunuh oleh Fir'aun kerana tetap teguh beriman kepada Allah (tak mahu mengakui Fir'aun sebagai Tuhan).
3. Sekumpulan orang yang sedang memecahkan kepala mereka. Setiap kali dipecahkan, kepala mereka sembuh kembali, lalu dipecahkan pula. Demikian dilakukan berkali-kali.
Rasulullah SAW diberitahu oleh Jibrail: Itulah orang-orang yang berat kepala mereka untuk sujud (sembahyang).
4. Sekumpulan orang yang hanya menutup kemaluan mereka (qubul dan dubur) dengan secebis kain. Mereka dihalau seperti binatang ternakan. Mereka makan bara api dan batu dari neraka Jahannam.
Rasulullah SAW diberitahu oleh Jibrail: Itulah orang-orang yang tidak mengeluarkan zakat harta mereka.
5. Satu kaum, lelaki dan perempuan, yang memakan daging mentah yang busuk sedangkan daging masak ada di sisi mereka.
Rasulullah SAW diberitahu oleh Jibrail: Itulah lelaki dan perempuan yang melakukan zina sedangkan lelaki dan perempuan itu masing-masing mempunyai isteri / suami.
6. Lelaki yang berenang dalam sungai darah dan dilontarkan batu.
Rasulullah SAW diberitahu oleh Jibrail: Itulah orang yang makan riba`.
7. Lelaki yang menghimpun seberkas kayu dan dia tak terdaya memikulnya, tetapi ditambah lagi kayu yang lain.
Rasulullah SAW diberitahu oleh Jibrail: Itulah orang tak dapat menunaikan amanah tetapi masih menerima amanah yang lain.
8. Satu kaum yang sedang menggunting lidah dan bibir mereka dengan gunting besi berkali-kali. Setiap kali digunting, lidah dan bibir mereka kembali seperti biasa.
Rasulullah SAW diberitahu oleh Jibrail: Itulah orang yang membuat fitnah dan mengatakan sesuatu yang dia sendiri tidak melakukannya.
9. Kaum yang mencakar muka dan dada mereka dengan kuku tembaga mereka.
Rasulullah SAW diberitahu oleh Jibrail: Itulah orang yang memakan daging manusia (mengumpat) dan menjatuhkan maruah (mencela, menghinakan) orang.
10. Seekor lembu jantan yang besar keluar dari lubang yang sempit. Tak dapat dimasukinya semula lubang itu.
Rasulullah SAW diberitahu oleh Jibrail: Itulah orang yang bercakap besar (Takabbur). Kemudian menyesal, tetapi sudah terlambat.
11. Seorang perempuan dengan dulang yang penuh dengan pelbagai perhiasan. Rasulullah tidak memperdulikannya.
Rasulullah SAW diberitahu oleh Jibrail: Itulah dunia. Jika Rasulullah memberi perhatian kepadanya, nescaya umat Islam akan mengutamakan dunia daripada akhirat.
12. Seorang perempuan tua duduk di tengah jalan dan menyuruh Rasulullah berhenti. Rasulullah S.A.W. tidak menghiraukannya.
Rasulullah SAW diberitahu oleh Jibrail: Itulah orang yang mensia-siakan umurnya sampai ke hari tua.
13. Seorang perempuan bongkok tiga menahan Rasulullah untuk bertanyakan sesuatu.
Rasulullah SAW diberitahu oleh Jibrail: Itulah gambaran umur dunia yang sangat tua dan menanti saat hari kiamat.
Setibanya di Masjid Al-Aqsa, Rasulullah SAW turun dari Buraq. Kemudian masuk ke dalam masjid dan mengimamkan seluruh para nabi dan rasul untuk mengerjakan solat dua rakaat.
Selepas itu, Rasulullah SAW terasa dahaga, lalu dibawa Malaikat Jibrail AS dua gelas yang berisi arak dan susu. Baginda memilih susu lalu diminumnya. Rasulullah SAW diberitahu oleh Jibrail: Baginda membuat pilhan yang betul. Jika arak itu dipilih, nescaya ramai umat baginda akan menjadi sesat.
Dan sepanjang perjalanan mikraj Rasulullah SAW ditemani oleh Malaikat Jibrail AS dan di antara peristiwa-peristiwa yang berlaku sepanjang perjalanan itu:
Didatangkan Mikraj (tangga) yang indah dari syurga. baginda naik ke atas tangga pertama lalu terangkat ke pintu langit dunia (pintu Hafzhah).
1. Langit Pertama: Rasulullah SAW dan Malaikat Jibrail AS masuk ke langit pertama, lalu berjumpa dengan Nabi Adam AS. Kemudian dapat melihat orang-orang yang makan riba` dan harta anak yatim dan melihat orang berzina yang rupa dan kelakuan mereka sangat hodoh dan buruk. Penzina lelaki bergantung pada susu penzina perempuan.
2. Langit Kedua: Rasulullah SAW dan Malaikat Jibrail AS naik tangga langit yang kedua, lalu masuk dan bertemu dengan Nabi 'Isa AS dan Nabi Yahya AS.
3. Langit Ketiga: Rasulullah SAW dan Malaikat Jibrail AS naik langit ketiga, lalu masuk dan bertemu dengan Nabi Yusuf AS.
4. Langit Keempat: Rasulullah SAW dan Malaikat Jibrail AS naik langit keempat, lalu masuk dan bertemu dengan Nabi Idris AS.
5. Langit Kelima: Rasulullah SAW dan Malaikat Jibrail AS naik langit kelima, lalu masuk dan bertemu dengan Nabi Harun AS yang dikelilingi oleh kaumnya Bani Israil.
6. Langit Keenam: Rasulullah SAW dan Malaikat Jibrail AS naik langit kelima, lalu masuk dan bertemu dengan para nabi. Seterusnya bertemu dengan Nabi Musa ASRasulullah mengangkat kepala (disuruh oleh Jibrail) lalu dapat melihat umat baginda sendiri yang ramai, termasuk 70,000 orang yang masuk syurga tanpa hisab.
7. Langit Ketujuh: Rasulullah SAW dan Malaikat Jibrail AS naik langit kelima, lalu masuk dan bertemu dengan Nabi Ibrahim Khalilullah AS yang sedang bersandar di Baitul-Ma'mur di hadapan beberapa kaumnya. Nabi Ibrahim AS bersabda, "Engkau akan berjumpa dengan Allah pada malam ini. Umatmu adalah umat yang terakhir dan terlalu dha'if, maka berdoalah untuk umatmu. Suruhlah umatmu menanam tanaman syurga iaitu ‘la haula wa la quwwata illa billah’” Mengikut riwayat lain, Nabi Ibrahim AS bersabda, "Sampaikan salamku kepada umatmu dan beritahu mereka, syurga itu baik tanahnya, tawar airnya dan tanamannya ialah lima kalimah, iaitu: ‘suhanallah, walhahamdulillah, wa la ilah illa allah, wallahu akbar, wa la haula wa la quwwata illa billahil ‘aliyyil azim’. Bagi orang yang membaca setiap kalimah ini akan ditanamkan sepohon pokok dalam syurga". Setelah melihat beberapa peristiwa lain yang ajaib. Rasulullah SAW dan Malaikat Jibrail AS masuk ke dalam Baitul-Makmur dan mengerjakan solat (Baitul-Makmur ini betul-betul di atas Baitullah di Mekah).
8. Tangga Kelapan: Di sinilah disebut "al-Kursi" pada dahan pokok Sidratul-Muntaha. Rasulullah S.A.W. menyaksikan pelbagai keajaiban pada pokok itu: Sungai air yang tak berubah, sungai susu, sungai arak dan sungai madu lebah. Buah, daun-daun, batang dan dahannya berubah-ubah warna dan bertukar menjadi permata-permata yang indah.
Unggas-unggas emas berterbangan. Semua keindahan itu tak terperi oleh manusia. Baginda Rasulullah SAW dapat menyaksikan pula sungai Al-Kautsar yang terus masuk ke syurga. Seterusnya baginda masuk ke syurga dan melihat neraka berserta dengan Malik pennjaganya.
9. Tangga Kesembilan: Di sini pada pucuk pokok Sidratul-Muntaha. Rasulullah SAW. masuk ke dalam nur dan naik ke Mustawa dan Sharirul-Aqlam. Lalu dapat melihat seorang lelaki yang ghaib di dalam nur 'Arasy, iaitu lelaki di dunia yang lidahnya sering basah berzikir, hatinya tertumpu penuh kepada masjid dan tidak memaki ibu bapanya.
10. Tangga Kesepuluh: Baginda Rasulullah sampai di Hadhratul-Qudus dan Hadhrat Rabbul-Arbab lalu dapat menyaksikan Allah SWT dengan mata kepala baginda, lantas sujud dan bermunajat kepada Allah SWT. Kemudian, Allah SWT memfardhukan solat 50 waktu kepada Rasulullah SAW dan umat Islam.
Selesai munajat, Rasulullah SAW di bawa menemui Nabi Ibrahim AS dan kemudian menemui Nabi Musa AS lalu menyuruh Rasulullah SAW merayu kepada Allah SWT agar diberi keringanan, mengurangkan jumlah waktu sembahyang itu. Selepas sembilan kali merayu, (setiap kali dikurangkan lima waktu), akhirnya Allah SWT perkenan memfardhukan solat lima waktu sehari semalam dengan mengekalkan nilainya sebanyak 50 waktu juga.
Setelah daripada itu, Rasulullah SAW turun ke langit dunia semula dan seterusnya turun ke Baitul-Maqdis. Lalu menunggang Buraq untuk pulang ke Makkah Al- Mukarramah pada malam yang sama. Dalam perjalanan ini baginda bertemu dengan beberapa peristiwa yang kemudiannya menjadi saksi (bukti) peristiwa Israk dan Mikraj yang amat ajaib itu (Daripada satu riwayat peristiwa itu berlaku pada malam Isnin, 27 Rejab, kira-kira 18 bulan sebelum hijrah). Wallahu'alam.
(Sumber : Kitab Jam'ul-Fawaa`id)
Kesimpulannya, peristiwa Israk dan Mikraj bukan hanya sekadar sebuah kisah sejarah yang diceritakan setiap kali 27 Rejab menjelang tiba. Apa yang lebih penting adalah kita hendaklah menghayati pengajaran di sebalik peristiwa tersebut bagi meneladani perkara yang baik dan menjauhi perkara sebaliknya. Peristiwa Israk dan Mikraj yang memperlihatkan pelbagai kejadian aneh yang penuh pengajaran seharusnya memberi keinsafan kepada kita agar sentiasa mengingati Allah SWT dan takut akan kekuasaan-Nya.
Sekiranya kita dapat menghayati dan mengambil pengajaran daripada peristiwa penting ini, kebarangkalian besar kita mampu mengelakkan diri kita daripada melakukan kemungkaran yang dilarang oleh Allah SWT dan berlumba-lumba untuk melakukan perkara-perkara kebaikan yang diperintah oleh Allah SWT. Peristiwa Israk Mikraj juga, untuk menguji umat Islam bahawa adakah percaya atau tidak akan peristiwa tersebut.
Orang kafir quraisy Makkah di zaman Nabi Muhammad SAW langsung tidak mempercayai peristiwa itu, malahan memperolok-olokkan baginda sesetelahnya bercerita kepada mereka dan ramai di kalangan umat Islam ketika itu murtad kerana tidak mempercayai peristiwa Israk Mikraj baginda SAW dalam tempoh masa yang singkat berlakunya dan tidak masuk akal. Tinggallah segelintir umat Islam yang keimanan mereka tinggi dan teguh yang membenarkan serta mempercayai peristiwa yang dialami oleh baginda SAW.
Pensyariatan kefardhuan solat lima waktu sehari semalam merupakan pensyariatan secara langsung daripada Allah SWT kepada Rasulullah SAW berbanding pensyariatan Islam yang lain dengan perantaraan Malaikat Jirail AS dan sebagainya.